Jumat, 02 Juli 2010

Nyamuk Chikungunya

Kata chikunguya berasal dari Swahili yang berarti “yang berubah bentuk
atau bungkuk”.
Nama ini mengacu kepada postur tubuh penderita demam chikunguya, yang membungkuk,akibat nyeri sendi.
Gejala demam chikunguya tidak jauh berbeda dengan gejala Demam Berdarah Dangue (DBD).
Kedua Penyakit ini, chikunguya dan DBD, sama-sama disebabkan oleh virus yang
dibawa lewat gigitan nyamuk aedes.
Bedanya, DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes Agepty dan Chikunguya oleh nyamuk Aedes Albopictus.

Chikunguya ini tergolong unik.
Pertama sekali terjadi demam tinggi disertai menggigil yang mirip
gejala influensa. Lalu disertai dengan mual-muntah, sakit kepala dan sakit perut. Dalam 4 hari rasa nyeri dan ngilu mulai terasa di tulang kaki. Setelah itu di sekujur tubuh penderita timbul bercak-bercak merah. Pada tahap berikutnya, penderita akan mengalami kelumpuhan pada
tangan dan kaki. Namun, kelumpuhan ini tidak berlangsung lama.
Penderita akan segera sembuh dalam beberapa hari saja. Meskipun mirip dengan demam berdarah dengue, demam chikunguya tidak mengakibatkan pendarahan hebat, renjatan (shock), ataupun kematian.

Masa inkubasi chikunguya adalah 2 sampai 4 hari. Manifestasi penyakit berlangsung 3 sampai 10 hari. Virus ini termasuk self limiting disease yang artinya hilang dengan sendirinya. Namun, rasa nyeri dan sakit
masih tertinggal dalam hitungan minggu sampai bulan.
jadi bercak dan nyeri sendi dapat hilang tergantung faktor ketahanan tubuh dan faktor usia.
semakin muda usia maka semakin lama hilangnya bercak dan nyeri sendi.
Dalam prakteknya, tidak ada vaksin maupun obat khusus untuk Chikunguya.
Penyakit ini hanya bisa dicegah. Diantaranya yaitu penghentian
perkembangbiakan nyamuk dengan menggalakkan 3M (menutup saluran air,
menguras penampungan air dan mengubur barang bekas) atau dengan
menaburkan bubuk abate pada penampungan air, mirip dengan pencegahan
terhadap demam berdarah dengue (DBD).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar